Rabu, 09 Mei 2012

Sego Sambel Jagir Wonokromo

08 Mei 2012


" Laparrr..., Pengen makan penyetan "
padahal masih jam kuliah semalam, tiba - tiba hasrat ingin makan penyetan. Belum terbersit sih mau makan dimana yang jelas makan sego sambel. Akhirnya saya usulkan untuk pergi makan bersama Rangers. Yah, itung - itung karena lagi kangen sama mereka. 
Akhirnya, sepulang kuliah kita kumpul di tempat makan penyetan di Jagir Wonokromo. Tempat makan ini sangat populer di kalangan masyarakat Surabaya. Entah apa keistimewaan tempat makan ini. Saya sempat penasaran, namun sama sekali tidak ada gambaran mengenai sistematis makan disini. Yah, saya pikir sama lah dengan tempat makan yang lain. Tinggal pesan yang kita mau - dilayani penjual - makan - kenyang.
Pulang kuliah kemarin memang masih sore, karena biasanya baru selesai kuliah jam 21.30 WIB dan kemarin baru jam 21.00 WIB sudah selesai jam kuliah. Kami (saya, Sinta, dan Donny) putuskan untuk segera berangkat ke Wonokromo dan ketemuan dengan Rizal - Ardi disana.
Tempat makan ini memang buka nya malam hari sekitar jam 22.00 WIB. Setibanya disana, saya sempat heran ada apa ini ramai sekali di pinggir jalan. Eh, ternyata mereka - mereka sedang menunggu warung makan yang biasa disebut "  Sego Sambel Wonokromo " ini buka. Ampunnnnn dah... ramai sekali. Ya sudah lah karena memang niat pengen makan penyetan di sini, kami pun ikutan mengantri sambil menunggu kedatangan 2 teman kami yang lain (Ardi - Komting). 
Tak lama kemudian Ardi - Komting datang, kami pilih tempat duduk lesehan saja karena lebih santai dan nyaman. Si Donny ditugaskan untuk mengantri, padahal si penjual belum Ready di balik meja untuk melayani pembeli, tetapi orang - orang sudah pada berjubel di depan meja penjual penyetan ini. Disini memang terkenal sangat ramai pengunjung dan sistematis penjualan tergantung si mbak nya mau meladeni (melayani) siapa duluan. Dibutuhkan kesabaran ekstra dan kuat menahan lapar kalau ingin makan di tempat makan ini. Bagi yang sedang lapar Banget (Not Recomended) dah, sangat tidak disarankan. Bisa - bisa pingsan karena kelaparan. 
Tik..tok..tik..tok... krik..krik..krik..
Lamaaaa banget dah, sudah kepalang lapar nih. Saya putuskan untuk menemani si Donny ngantri, selagi saya penasaran seperti apa sih model penjualannya,,, Nasi Segunung, Sambel secowek besar, Tempe se baskom, ikan pe (pari) sebaskom, telur dadar setempeh, gula setoples. Hmm,, ya ya ya.. ternyata begitu tampilannya. tidak ada yang menarik kan? sama halnya penjual penyetan yang lain. Tapi mungkin warung ini sukses dalam hal publikasi dan menarik pembeli dari berbagai kalangan. Tempat ini menjadi salah satu alternatif tempat singgah bagi pecinta kuliner di malan hari ataupun yang sekedar lapar di malam hari. Selang satu jam kemudian kami baru diladeni (*Ampondah). Ngantri dari jam 22.00 WIB, baru dilayani pukul 22:55 WIB. Haiishhh,,, Lapar - emosi campur jadi satu. kenapa ndak pake mesin nomor antrian aja sih ? jadi kan adil sapa yang duluan dan berasa lebih tertib. 
Oia, Sekedar info... Kami pesan menu tempe + telor dadar (pedes), bukan manis loh yah... karena ada dua menu sambal. Mau sambal yang manis (+ gula satu sendok makan) atau yang pedes. Minumnya Air mineral aja dah,,, beli di penjual sorong an. Satu porsi (Nasi putih + Tempe + Telor dadar) dibandrol Rp 8.000,- , untuk menu yang campur (+ikan pe) dibandrol Rp 11.000,- & air mineral nya Rp 2.500,-. Lumayan Kenyang... Alhamdulillah.
Biarpun lama ngantrinya, mungkin justru itu lah sensasi nya. Pas lagi ngantri pasti ada ajah celotehan para pembeli yang sabar menanti, bahkan ada juga yang memutuskan tidak jadi beli karena lamanya tadi.  hehehehe... Males lagi-lagi dah... Ogah banget ngantrinya. Makan penyetan ala MAMA aja gag kalah enak nya. Ntar aku bukain warung dah mom. hehehe. aamiin.
SEMANGAT Buat mbak - mbak penjualnya. Semoga makin hari makin di perbaiki sistem nya (*halah). :D 

Sekian dulu postingan kali ini. bagi yang penasaran monggo di cekidot ke TKP. Jalan jagir Wonokromo - masuk gang Samping DTC - tempatnya ada di kiri jalan (warung sederhana kok!!! tapi ISTIMEWA).

See ya.

0 comments:

Posting Komentar