Minggu, 16 Agustus 2015

Djakarta - 6 Juni 2015

Jakarta itu keras
Jakarta itu Rawan
Jakarta itu Kejam
Jakarta itu bla bla bla dengan segala hiruk pikuk nya
itu yang sering dibilang kebanyakan orang yang berniat mengais rejeki di Ibu Kota ini. Hal - hal tersebut sedikit banyak dibenarkan dengan fakta - fakta yang ada. Di kota ini kita harus bisa mawas diri. Berjaga - jaga untuk kapanpun mengahadapi kondisi apapun. 
Berangkat dari Halte Plaza Gajah Mada dan berniat untuk transit di Halte Bendungan Hilir. Belum sampe halte Bendungan hilir ada tingkah aneh yang dilakukan oleh seseorang saat kondisi berdesakan. sepertinya dia telah melakukan sesuatu terhadap seseorang... Pintu bus sudah hampir ditutup dia malah menerobos keluar pintu yang lebarnya tak wajar. Rupanya dia telah berhasil mengambil Hape itu. *Semoga kao hidup enak dengan barang hasil curian itu yah, Kamp*et* . Setelah baru tersadar ketika sampe tempat transit dan hape itu sudah tiada. Yang bisa dilakukan hanya menghela napas panjang sambil menyesali atas kecerobohan ini. Ambil hikmah dari kejadian ini, bersyukur atas pengalaman yang tak ternilai ini dan terus berusaha serta berdo'a agar mendapat yang lebih baik lagi. 
Tak sanggup hati ini untuk mengingat kejadian hari ini. Kejadian dimana kamu kehilangan Hp yg sejak 2 tahun ini merupakan senjata andalan kamu dan kita. Ga terbayang memori yang tersimpan di dalamnya sudah berapa eksemplar kalo dicetak. Aku benci melihatmu sedih. Aku benci melihatmu bingung. Aku benci melihatmu terpuruk. Kalau saja ada yang bertanya apa yang aku rasakan saat melihatmu berada di kondisi tadi, aku tak sanggup menjawabnya. Apa yang aku rasakan sama dengan yang kamu rasakan... berasa tercabik pikiran ini berasa tersayat badan ini... kesakitan melihatmu tanpa kegagahan yang kamu miliki. Kamu adalah semangatku.. aku adalah semangatmu... mau dibolak balikan seperti apa... tetap sama.. 
Saling bukan paling. Kita harus memberlakukan itu demi kebaikan kita. aku akan berusaha untuk tidak membuatmu sedih dan kepikiran... tapi itu susah. Betapa sayangnya kamu terhadap wanita gendut ini. Yang biasa saja dan tidak pintar apa2 selain keinginan buat hidup bahagia sama kamu. Kamu yang penyayang. Kamu yang sabar. Kamu yang selalu berusaha buat jagain aku dan kamu yang bersedia bertanggung jawab atasku.

Perjuangan yang kamu lakukan sangat berarti buat ku. perjuangan yang tanpa mengenal lelah demi kebahagiaan kita. Banyak pelajaran berharga yang sedikit demi sedikit kau sampaikan kepada saya. Susah memang, tapi aku harap tak kan ada kata putus asa yang terucap. Bukan tidak mungkin saya akan melakukan segala sesuatu yang kau perintahkan padaku. Semua itu saya lakukan demi kecintaan dan kepatuhan kita kepada Allah SWT. Berat, ringan, bahagia, sedih akan kita pikul bersama. 
Kau ladang Surgaku... orang yang kelak akan menjadi imam dan panutan bagiku dan ayah dari anak - anak ku. Bertahun - tahun sudah kita mencoba untuk menjalani kebersamaan ini. Dan baru kali ini kita terpisahkan oleh jarak yang sangat jauh. Namun, semua rintangan ini kau coba untuk atasi dengan menghalau segala yang bisa menghalangi kebersamaan kita. 
Terus berjuang buat kita dan sama - sama lakukan yang terbaik buat kita.
Terus berdo'a memohon kemudahaan dan keridhaan NYA untuk perjalanan kita ini. 
Terus Semangat !!! Tak lupa bersyukur dengan segala nikmat Allah SWT.
Semoga selalu bahagia Dunia - Akhirat ya calon suami terbaikku.
Aamiin... Aamiin... Aamiin Ya Rabalalamin

0 comments:

Posting Komentar